Apakah Anda sedang berencana membuat website baru atau memperbarui yang sudah ada?
Sebelum Anda melakukannya, penting untuk memahami kesalahan umum yang sering dilakukan dalam proses pembuatan website berikut ini.
Kesalahan-kesalahan ini bisa berakibat fatal bagi bisnis Anda, sekaligus mengurangi daya tarik dan efektivitas website Anda dalam mencapai tujuan bisnis.
Dalam artikel ini, kami akan membahas kesalahan-kesalahan tersebut dan memberikan panduan bagaimana cara menghindarinya, sehingga Anda dapat memastikan website Anda berfungsi dengan optimal dan menarik bagi pengunjung, dan yang paling penting dapat menunjang pencapaian tujuan bisnis Anda.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Desain Website yang Tidak Responsif
Website yang tidak responsif artinya website tidak dapat menyesuaikan tampilan dengan baik di berbagai perangkat berbeda, seperti smartphone, tablet, dan desktop.
Hal ini dapat menyebabkan pengguna kesulitan dalam menavigasi website, membaca konten, dan berinteraksi dengan elemen-elemen yang ada di dalamnya.
Pengalaman pengguna yang buruk sering kali mengakibatkan pengunjung meninggalkan website dengan cepat, inilah salah satu penyebab tingginya angka bounce rate.
Begini contohnya:

Menurut Business Dasher, 67% pengguna lebih memilih website yang responsif saat membeli produk atau layanan secara online melalui smartphone.
Bagaimana cara menghindari desain website yang tidak responsif?
Salah satu cara terbaiknya adalah dengan memilih platform pembuat website yang responsif seperti WordPress, Wix, Squarespace atau Weebly.
2. Navigasi Website yang Buruk
Navigasi yang buruk adalah salah satu kesalahan paling signifikan yang dapat merusak pengalaman pengguna di website Anda.
Navigasi yang rumit atau tidak intuitif dapat membuat pengunjung merasa frustrasi.
Menurut data dari WebFX, 94% pengguna online mengatakan bahwa navigasi yang mudah adalah fitur website yang paling penting.
Jika pengunjung tidak dapat menemukan informasi yang mereka cari dengan cepat, mereka cenderung meninggalkan website Anda.
Komarketing mengatakan bahwa 37% pengguna mengatakan bahwa navigasi website yang buruk adalah alasan utama mereka meninggalkan sebuah website.
Cara Menghindari Navigasi yang Buruk Pada Website
Untuk memastikan navigasi website Anda efektif dan memberikan pengalaman pengguna yang baik, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda coba.
Kami mengambil contoh dari website Daily Muslim, sebuah media online yang fokus membahas topik-topik keagamaan.
1. Sederhanakan Menu Navigasi

Buatlah menu navigasi yang sederhana dan jelas.
Gunakan label yang deskriptif untuk setiap item menu, sehingga pengunjung dapat dengan mudah memahami apa yang akan mereka temukan di setiap halaman.
2. Gunakan Hierarki yang Jelas

Atur dan rapikan konten website Anda dengan hierarki yang logis.
Gunakan sub-menu untuk mengelompokkan konten yang relevan dan pastikan bahwa pengunjung dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari.
3. Link Internal yang Relevan

Gunakan tautan internal untuk menghubungkan konten yang relevan di dalam website Anda.
Ini tidak hanya membantu pengunjung menemukan informasi tambahan, tetapi juga membantu mesin pencari memahami struktur website Anda.
4. Tampilkan Breadcrumbs

Breadcrumbs adalah elemen navigasi yang menunjukkan lokasi pengguna dalam struktur website.
Ini membantu pengguna memahami di mana mereka berada dan memudahkan mereka untuk kembali ke halaman sebelumnya.
3. Konten yang Tidak Relevan
Konten yang tidak relevan dengan niche bisnis adalah kesalahan serius yang harus dihindari karena dapat merugikan reputasi dan efektivitas website Anda.
Misalnya, jika Anda menjalankan bisnis e-commerce yang menjual produk kecantikan, kemudian Anda malah menampilkan artikel tentang teknologi terbaru dalam industri otomotif, maka hal akan membuat pengunjung merasa tidak relate dan akan meningkatkan angka bounce rate.
Ini adalah salah satu contoh konten yang menurut kami kurang relevan dengan niche website.
Niche website ini tentang olahraga/sepak bola, tiba-tiba ada konten yang membahas tentang cara menghafal Al Quran, menurut kami secara niche cukup jauh.

Menurut Evolv, 61% konsumen mengatakan bahwa mereka lebih cenderung membeli dari merek yang menyediakan konten yang relevan dan bermanfaat.
Selain itu, konten yang tidak relevan dapat merusak kredibilitas merek dan mengurangi kepercayaan pengunjung terhadap produk atau layanan Anda.
Hal ini juga dapat menghambat proses konversi, karena pengunjung yang tidak menemukan informasi yang mereka butuhkan cenderung tidak akan melanjutkan untuk membeli.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa konten di website Anda selalu relevan dan bermanfaat bagi audiens target.
Cara Menghindari Konten yang Tidak Relevan
Untuk memastikan bahwa konten di website Anda relevan dan bermanfaat bagi target audiens Anda, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Lakukan Riset Audiens
Memahami target audiens Anda adalah langkah pertama yang krusial.
Lakukan survei, wawancara, atau analisis data demografis untuk mengetahui siapa mereka, apa yang mereka butuhkan, dan masalah apa yang ingin mereka selesaikan.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan melihat data audiens yang ada di Google Analytics, contohnya seperti di bawah ini:

Dengan informasi ini, Anda dapat menciptakan konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Misalnya, jika bisnis Anda menjual produk bayi dan audiens Anda adalah ibu muda, maka konten tentang tips parenting atau review produk bayi akan lebih relevan dibandingkan dengan topik yang tidak terkait.
2. Tentukan Niche dan Fokus Konten
Tetapkan dengan jelas niche bisnis Anda dan fokuslah pada topik yang relevan.
Buat panduan konten yang mencakup tema-tema yang ingin Anda bahas dan pastikan semua konten yang diproduksi sesuai dengan panduan tersebut.
Misalnya, jika Anda menjalankan blog tentang kesehatan, pastikan semua artikel berkaitan dengan nutrisi, kebugaran, atau kesehatan mental, dan hindari topik yang tidak berhubungan seperti tren fashion.
3. Buat Konten Berkualitas Tinggi
Pastikan konten yang Anda buat informatif, bermanfaat, dan yang paling penting adalah mempunyai nilai untuk audiens.
Konten berkualitas tinggi lebih mungkin untuk menarik perhatian pengunjung dan membuat mereka ingin kembali ke website Anda.
Gunakan data, statistik, dan sumber yang terpercaya untuk mendukung argumen Anda.
Misalnya, jika Anda menulis tentang manfaat yoga, sertakan penelitian yang menunjukkan dampak positif yoga terhadap kesehatan mental.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menghindari kesalahan konten yang tidak relevan dan memastikan bahwa website Anda memberikan nilai yang nyata bagi pengunjung, meningkatkan keterlibatan, dan mendukung tujuan bisnis Anda.
4. Loading Website yang Lambat
Kecepatan loading website yang lambat adalah salah satu kesalahan paling signifikan yang dapat merugikan pengalaman audiens dan performa website secara keseluruhan.
Audiens memiliki ekspektasi tinggi terhadap kecepatan loading website, dan menurut penelitian oleh Bigcommerce, 40% audiens akan meninggalkan website jika loading website tersebut lebih dari 3 detik.
Jika website Anda lambat, audiens cenderung merasa frustrasi dan memilih untuk meninggalkan website Anda, yang dapat meningkatkan angka bounce rate.
Selain itu, kecepatan loading yang lambat dapat berdampak langsung pada tingkat konversi; studi yang dilakukan oleh Portent yang melibatkan 100 juta tampilan halaman di 20 website bisnis-ke-bisnis (B2B) dan bisnis-ke-konsumen (B2C) selama sebulan menemukan bahwa ketika waktu loading sebuah website adalah 1 detik, tingkat konversinya 2,5 hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan halaman yang lambat yang memuat dalam lima detik
Ini berarti bahwa jika website Anda lambat, Anda berisiko kehilangan potensi penjualan dan pelanggan.
Website yang lambat tidak hanya berisiko kehilangan pengunjung, tetapi juga dapat mengalami penurunan peringkat di hasil pencarian.
Terakhir, website yang lambat dapat merusak reputasi brand Anda; pengunjung mungkin menganggap bahwa jika website Anda tidak dapat dimuat dengan cepat, produk atau layanan yang Anda tawarkan juga tidak dapat diandalkan.
Hal ini dapat mengurangi kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Cara Menghindari Kecepatan Loading yang Lambat
Untuk memastikan website Anda memuat dengan cepat dan memberikan pengalaman yang baik bagi audiens, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Optimalkan Gambar
Gambar sering kali menjadi penyebab utama lambatnya loading website.
Pastikan untuk mengompresi gambar sebelum mengunggahnya ke website.
Gunakan format gambar yang efisien seperti JPEG atau WebP, dan pertimbangkan untuk menggunakan tools seperti TinyPNG atau Ezgif untuk mengurangi ukuran file tanpa menurunkan kualitas gambar.
Berdasarkan pengalaman kami, gambar dengan format WebP lebih kami rekomendasikan karena memiliki ukuran file yang kecil namun kualitas gambar tetap tajam.
Hal ini senada dengan rekomendasi dari Google PageSpeed Insight berikut ini:

Selain itu, pastikan untuk menggunakan ukuran gambar yang sesuai dengan tampilan di website Anda, sehingga tidak ada gambar yang lebih besar dari yang diperlukan.
2. Minimalkan Penggunaan Plugin
Terlalu banyak plugin dapat memperlambat website Anda.
Hapus plugin yang tidak perlu dan pastikan untuk menggunakan hanya yang benar-benar diperlukan.
Pilih plugin yang ringan dan efisien untuk mengurangi beban pada server.
Sebelum menginstal plugin baru, lakukan riset untuk memastikan bahwa plugin tersebut tidak akan memperlambat kinerja website Anda.
3. Gunakan Content Delivery Network (CDN)
CDN adalah jaringan server yang mendistribusikan konten website Anda ke lokasi yang lebih dekat dengan pengguna.
Dengan menggunakan CDN, waktu loading dapat dikurangi, terutama untuk pengunjung yang berada jauh dari server utama Anda.
Beberapa penyedia CDN yang populer termasuk Cloudflare dan Amazon CloudFront.
Selain itu, CDN juga dapat membantu mengurangi beban pada server utama Anda, sehingga meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
4. Minify CSS, JavaScript, dan HTML
Mengurangi ukuran file CSS, JavaScript, dan HTML dapat membantu mempercepat loading website Anda.
Gunakan tools seperti UglifyJS untuk JavaScript dan CSSNano untuk CSS untuk menghapus spasi, komentar, dan karakter yang tidak perlu.
Selain itu, pastikan untuk menggabungkan file CSS dan JavaScript yang terpisah menjadi satu file untuk mengurangi jumlah permintaan HTTP yang diperlukan saat memuat halaman.
5. Aktifkan Caching
Caching memungkinkan browser menyimpan salinan halaman website Anda, sehingga pengunjung tidak perlu memuat ulang semua elemen setiap kali mereka mengunjungi halaman.
Gunakan plugin caching seperti W3 Total Cache atau WP Super Cache untuk WordPress, atau konfigurasi caching di server Anda.
Selain itu, pertimbangkan untuk menggunakan caching di sisi server, seperti Varnish atau Redis, untuk meningkatkan kecepatan loading lebih lanjut.
6. Pilih Hosting yang Tepat
Penyedia hosting yang lambat dapat mempengaruhi kecepatan loading website Anda.
Pilih penyedia hosting yang memiliki reputasi baik dan menawarkan kecepatan yang cepat.
Pertimbangkan untuk menggunakan hosting berbasis SSD (Solid State Drive) yang lebih cepat dibandingkan dengan HDD tradisional.
Selain itu, pastikan untuk memilih paket hosting yang sesuai dengan kebutuhan website Anda, seperti bandwidth dan kapasitas penyimpanan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menghindari masalah kecepatan loading yang lambat dan memastikan bahwa website Anda memberikan pengalaman yang optimal bagi audiens, meningkatkan keterlibatan, dan mendukung tujuan bisnis Anda.
5. Mengabaikan Faktor Keamanan
Mengabaikan faktor keamanan, khususnya penggunaan HTTPS, adalah kesalahan serius yang harus dihindari saat membuat website.
HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) adalah protokol yang mengenkripsi data antara pengguna dan server, sehingga melindungi informasi sensitif dari potensi serangan.
Bahkan, browser modern seperti Chrome menandai situs yang tidak menggunakan HTTPS dengan label “Not Secure”, yang dapat mengurangi kepercayaan pengguna dan mengakibatkan kehilangan pengunjung.
Ini contohnya:

Selain itu, Google juga mengonfirmasi bahwa penggunaan HTTPS adalah salah satu faktor peringkat dalam algoritma pencarian mereka, yang berarti bahwa website yang tidak menggunakan HTTPS berisiko mendapatkan peringkat lebih rendah di hasil pencarian.
Tanpa HTTPS, data yang dikirimkan, seperti informasi login, detail kartu kredit, dan data pribadi lainnya, dapat dengan mudah diakses oleh pihak ketiga yang tidak berwenang, meningkatkan risiko pencurian identitas dan penipuan.
Selain itu, website yang tidak aman dapat merusak reputasi brand Anda, karena pengguna cenderung merasa tidak nyaman dan tidak percaya untuk bertransaksi atau memberikan informasi pribadi di website yang tidak dilindungi.
Cara Menghindari Masalah Keamanan (HTTPS)
Untuk memastikan bahwa website Anda aman dan menggunakan HTTPS, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Gunakan SSL
Langkah pertama untuk mengamankan website Anda adalah mendapatkan sertifikat SSL (Secure Socket Layer).
Sertifikat ini mengenkripsi data yang ditransfer antara server dan pengguna.
Anda dapat membeli sertifikat SSL dari penyedia layanan seperti DigiCert, Comodo, atau Let’s Encrypt, yang menawarkan sertifikat gratis.
Pastikan untuk memilih jenis sertifikat yang sesuai dengan kebutuhan website Anda, seperti sertifikat domain validasi (DV) untuk website kecil atau sertifikat organisasi validasi (OV) untuk bisnis yang lebih besar.

2. Lakukan Audit Keamanan Secara Berkala
Lakukan audit keamanan secara rutin untuk memastikan bahwa website Anda tetap aman.
Periksa kerentanan, lakukan pengujian penetrasi, dan pastikan bahwa semua perangkat lunak dan plugin yang digunakan di website Anda diperbarui ke versi terbaru.
Ini akan membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum menjadi ancaman.
3. Terapkan Kebijakan Privasi yang Jelas
Buat dan tampilkan kebijakan privasi yang jelas di website Anda, menjelaskan bagaimana data pengguna akan digunakan dan dilindungi.
Ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan pengguna tetapi juga membantu Anda mematuhi regulasi perlindungan data seperti GDPR.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat memastikan bahwa website Anda aman dan menggunakan HTTPS, melindungi data pengguna, meningkatkan kepercayaan, dan mendukung tujuan bisnis Anda.
Menghindari kesalahan umum dalam pembuatan website sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
Dengan memperhatikan desain, konten, aspek teknis, dan pengalaman pengguna, Anda dapat menciptakan website yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif.
Ingatlah untuk selalu memperbarui dan mengoptimalkan website Anda agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
Memiliki website sendiri adalah langkah krusial bagi pemilik bisnis untuk menjangkau audiens secara online dan meningkatkan kredibilitas bisnis Anda.
Website yang profesional tidak hanya memberikan kesan positif kepada pengunjung, tetapi juga membantu membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Jika Anda merasa kesulitan dalam membuat website yang dapat mendukung pencapaian tujuan bisnis Anda, jangan ragu untuk menghubungi Elevasi Digital.
Tim Elevasi Digital siap membantu Anda menciptakan website yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, sehingga Anda dapat fokus pada pengembangan usaha dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.