Apa Itu Audience Segmentation?
Audience Segmentation atau Segmentasi Audiens adalah proses membagi audiens (atau pasar) yang lebih besar menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil berdasarkan karakteristik atau kebutuhan yang serupa.

Tujuan dari segmentasi ini adalah agar kita dapat menyampaikan pesan marketing yang lebih relevan dan tepat kepada setiap kelompok audiens, sehingga kampanye marketing menjadi lebih efektif dan efisien.
Bayangkan Anda memiliki produk atau layanan yang bisa digunakan oleh banyak orang, tetapi tidak semua orang memiliki kebutuhan atau keinginan yang sama, bukan?
Dengan Audience Segmentation, kamu bisa mengelompokkan orang-orang tersebut ke dalam kelompok yang lebih spesifik dan kemudian menyesuaikan pesan atau penawaran sesuai dengan kebutuhan kelompok tersebut.
2. Jenis-jenis Audience Segmentation
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan audiens, masing-masing dengan kelebihan dan cara penerapan yang berbeda.
Berikut adalah jenis-jenis segmentasi yang paling umum digunakan:
1. Segmentasi Demografis
Segmentasi ini mengelompokkan audiens berdasarkan faktor-faktor yang bersifat objektif atau terukur.
Faktor yang umum digunakan antara lain:
- Usia: Menentukan produk yang sesuai dengan rentang usia tertentu, misalnya mainan anak untuk usia 3-5 tahun, atau produk anti-aging untuk usia 40 tahun ke atas.
- Jenis Kelamin: Beberapa produk lebih cocok untuk pria atau wanita, seperti produk kecantikan untuk wanita atau alat olahraga untuk pria.
- Pendapatan: Menargetkan audiens dengan penghasilan tertentu. Misalnya, produk mewah bisa disasar kepada konsumen dengan pendapatan tinggi.
- Status Pernikahan: Produk seperti peralatan rumah tangga bisa lebih disasar kepada pasangan menikah, sedangkan produk yang lebih kasual bisa ditujukan kepada yang masih lajang.
- Tingkat Pendidikan: Produk atau layanan pendidikan mungkin lebih cocok untuk orang dengan tingkat pendidikan tinggi, sementara produk lain lebih cocok untuk audiens dengan latar belakang pendidikan tertentu.
Contoh: Kampanye iklan untuk popok bayi mungkin akan lebih tepat jika disasar kepada ibu baru dengan rentang usia 25-35 tahun yang baru saja melahirkan.
2. Segmentasi Psikografis
Segmentasi psikografis berfokus pada aspek yang lebih subjektif atau pribadi dari audiens, yaitu:
- Minat dan Hobi: Apa yang disukai audiens, seperti hobi berolahraga, traveling, atau memasak.
- Kepribadian: Audiens bisa digolongkan berdasarkan sifat-sifat kepribadian, seperti ekstrovert atau introvert, yang mempengaruhi bagaimana mereka bereaksi terhadap produk atau iklan.
- Nilai dan Keyakinan: Apa yang penting bagi audiens, misalnya mereka yang sangat peduli dengan lingkungan atau mereka yang memiliki nilai-nilai agama tertentu.
- Gaya Hidup: Audiens dengan gaya hidup tertentu, seperti yang berfokus pada hidup sehat atau yang suka bepergian.
Contoh: Produk kebugaran atau suplemen kesehatan bisa disasar kepada orang yang memiliki minat tinggi dalam gaya hidup sehat dan olahraga.
3. Segmentasi Geografis
Segmentasi ini mengelompokkan audiens berdasarkan lokasi fisiknya.
Faktor yang dilihat meliputi:
- Negara: Menyesuaikan produk dengan kebutuhan dan preferensi budaya di negara tertentu.
- Wilayah atau Provinsi: Di dalam suatu negara, preferensi produk bisa berbeda-beda di tiap wilayah. Misalnya, makanan pedas mungkin lebih populer di Indonesia bagian timur.
- Kota atau Kota Besar: Produk bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di kota besar (misalnya produk teknologi tinggi) atau di daerah pedesaan (misalnya produk pertanian).
- Iklim: Segmen geografis juga bisa melibatkan iklim, seperti pakaian musim dingin yang disasar ke wilayah yang sering mengalami salju.
Contoh: Perusahaan internasional seperti McDonald’s dapat menawarkan menu yang berbeda di tiap negara atau wilayah, misalnya burger dengan cita rasa lokal di Indonesia atau produk vegetarian di India.
4. Segmentasi Berdasarkan Perilaku (Behavioral Segmentation)
Segmentasi ini mengelompokkan audiens berdasarkan perilaku mereka terhadap produk atau merek.
Beberapa faktor yang digunakan adalah:
- Pola Pembelian: Misalnya, audiens yang sering membeli produk tertentu atau sering berbelanja di waktu tertentu (seperti hari libur atau akhir pekan).
- Frekuensi Penggunaan: Audiens yang menggunakan produk secara rutin (misalnya aplikasi fitness) atau yang hanya sesekali membeli produk tersebut.
- Loyalitas Merek: Audiens yang sudah setia dengan merek tertentu bisa mendapatkan penawaran khusus atau program loyalitas.
- Keputusan Pembelian: Mengetahui apakah audiens membuat keputusan pembelian berdasarkan harga, kualitas, atau fitur produk tertentu.
Contoh: Pelanggan yang sering membeli produk elektronik mungkin lebih responsif terhadap diskon atau promosi yang berkaitan dengan produk yang sering mereka beli.
Dengan memahami jenis-jenis segmentasi audiens ini, Anda bisa menyesuaikan strategi marketing dengan lebih tepat, sehingga dapat menjangkau audiens yang lebih relevan dan meningkatkan efektivitas kampanye Anda.
Kenapa Audience Segmentation Sangat Penting?
Audience segmentation memberikan banyak manfaat yang sangat penting untuk meningkatkan efektivitas digital marketing, di antaranya:
1. Meningkatkan Relevansi Pesan Marketing
Dengan segmentasi, Anda dapat menyesuaikan pesan marketing agar lebih sesuai dengan kebutuhan, minat, dan preferensi masing-masing segmen audiens.
Pesan yang lebih relevan akan lebih mudah diterima dan dipahami oleh audiens, serta meningkatkan kemungkinan mereka untuk bertindak, seperti membeli produk atau layanan yang ditawarkan.
Sebagai contoh, jika Anda menargetkan orang yang tertarik pada gaya hidup sehat, pesan iklan produk makanan sehat atau suplemen kebugaran akan jauh lebih efektif dibandingkan jika Anda menggunakan pesan yang lebih umum tanpa menyesuaikan dengan minat mereka.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Segmentasi membantu perusahaan untuk menggunakan anggaran marketing secara lebih efisien.
Alih-alih mencoba menjangkau semua orang dengan cara yang sama, segmentasi memungkinkan Anda untuk fokus pada audiens yang paling berpotensi untuk membeli produk atau layanan Anda.
Ini mengurangi pemborosan dan meningkatkan efektivitas kampanye.
Misalnya, jika Anda tahu bahwa hanya segmen audiens usia 18-24 yang tertarik dengan produk tertentu, Anda dapat mengalokasikan anggaran iklan secara lebih spesifik ke platform yang populer di kalangan kelompok usia tersebut, seperti media sosial atau aplikasi tertentu.
3. Meningkatkan Pengalaman Pelanggan
Dengan memahami kebutuhan dan karakteristik audiens melalui segmentasi, Anda dapat menawarkan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi pelanggan.
Pengalaman yang disesuaikan ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas mereka terhadap brand Anda.
Misalnya, Anda menawarkan rekomendasi produk berdasarkan pembelian sebelumnya atau memberikan diskon khusus kepada pelanggan setia adalah cara-cara untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan cara yang relevan dan personal.
4. Meningkatkan Conversion Rate
Dengan menargetkan audiens yang lebih terfokus dan relevan, kampanye marketing Anda memiliki peluang lebih besar untuk menghasilkan konversi (misalnya, penjualan, pendaftaran, atau interaksi).
Ketika audiens merasa bahwa produk atau layanan yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka lebih cenderung untuk mengambil tindakan.
Contoh, kampanye iklan yang disesuaikan dengan audiens yang menunjukkan perilaku membeli produk tertentu (misalnya, pengunjung situs e-commerce yang sering mencari produk elektronik) lebih mungkin menghasilkan pembelian dibandingkan dengan kampanye umum yang tidak menargetkan audiens dengan perilaku serupa.
5. Menyesuaikan Penawaran dengan Kebutuhan Lokal
Segmentasi geografis memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan produk atau layanan dengan kebutuhan lokal atau budaya yang berbeda.
Ini membantu brand untuk lebih diterima oleh audiens di berbagai lokasi dan meningkatkan penjualan di pasar yang berbeda.
Contoh, sebuah restoran cepat saji global seperti McDonald’s menyesuaikan menu mereka berdasarkan lokasi.
Di India, mereka menawarkan menu vegetarian yang lebih sesuai dengan preferensi budaya, sementara di Amerika Serikat, mereka menawarkan lebih banyak pilihan daging.
Di Indonesia, mereka membuat menu khusus yaitu ayam gulai dan nasi uduk, yang keduanya sangat khas dengan Indonesia.

6. Memperdalam Pemahaman Terhadap Audiens
Segmentasi memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang audiens mereka, seperti perilaku, preferensi, dan masalah yang mereka hadapi.
Insight ini sangat berharga dalam merancang strategi marketing yang lebih tepat dan efektif.
Sebagai contoh, jika Anda mengetahui bahwa audiens muda (misalnya usia 18-24) lebih banyak menghabiskan waktu di media sosial, Anda bisa mengarahkan kampanye iklan secara spesifik ke platform-platform sosial tersebut, seperti Instagram atau TikTok, dan meningkatkan peluang interaksi.
7. Meningkatkan Competitive Advantage
Dengan menyesuaikan marketing Anda berdasarkan segmentasi yang efektif, Anda dapat menciptakan keunggulan kompetitif.
Brand yang berhasil menyasar segmen audiens secara lebih spesifik dan personal sering kali lebih unggul dibandingkan dengan pesaing yang menargetkan audiens secara umum.
Contoh, sebuah perusahaan kosmetik yang menargetkan perempuan usia 30-40 tahun dengan produk perawatan kulit anti-aging akan memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan lain yang hanya menawarkan produk umum untuk semua kalangan usia.
8. Mempermudah Pengembangan Produk Baru
Segmentasi membantu Anda untuk lebih memahami kebutuhan spesifik audiens, yang dapat menjadi dasar jika Anda hendak mengembangkan produk atau layanan baru yang lebih sesuai dengan permintaan pasar.
Misalnya, jika Anda mengetahui bahwa audiens di segmen usia tertentu mencari produk dengan bahan alami atau ramah lingkungan, Anda dapat mengembangkan lini produk baru yang memenuhi permintaan tersebut.
Langkah-langkah untuk Membuat Audience Segmentation
Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah untuk melakukan audience segmentation yang efektif untuk bisnis Anda.
Proses ini terdiri dari beberapa tahapan yang akan membantu Anda untuk lebih memahami audiens dan menyesuaikan strategi pemasaran dengan lebih tepat.
Langkah 1: Tentukan Tujuan Marketing Anda
Sebelum Anda mulai mengelompokkan audiens, tentukan terlebih dahulu tujuan marketing yang ingin dicapai.
Apakah Anda ingin meningkatkan penjualan, meningkatkan brand awareness, memperkenalkan produk baru, atau memperkuat loyalitas pelanggan?
Mengetahui tujuan ini akan membantu Anda untuk lebih fokus dalam memilih jenis segmentasi yang lebih tepat.
Berikut beberapa contoh yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi Anda:
- Meningkatkan kesadaran merek di pasar lokal
- Menarik pelanggan baru untuk produk X
- Meningkatkan penjualan ulang dari pelanggan lama
Langkah 2: Kumpulkan dan Analisis Data Pelanggan
Untuk membuat segmentasi yang efektif, Anda perlu mengumpulkan data tentang audiens yang ada.
Data ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti:
- Data pelanggan: Jika Anda sudah memiliki basis pelanggan, mulai dengan menganalisis data yang ada, misalnya data transaksi, riwayat pembelian, lokasi, dan demografi.
- Survei dan Kuesioner: Anda dapat mengumpulkan data tambahan dengan meminta feedback langsung dari pelanggan mengenai preferensi, gaya hidup, dan minat mereka.
- Data Analytics: Gunakan tools analitik seperti Google Analytics, media sosial, atau data penjualan untuk memahami perilaku online pelanggan, termasuk interaksi mereka dengan produk atau layanan Anda.
- Interaksi Pelanggan: Observasi langsung terhadap interaksi pelanggan dengan produk dan layanan (misalnya melalui percakapan dengan customer service atau review produk).
Contoh Data yang Diperlukan:
- Nama, usia, dan jenis kelamin
- Lokasi geografis (kota atau negara)
- Riwayat pembelian atau preferensi produk
- Pola penggunaan produk (misalnya sering membeli atau hanya sekali)
- Gaya hidup atau minat tertentu (seperti kecintaan pada olahraga atau traveling)
Langkah 3: Tentukan Segmen Audiens
Setelah mengumpulkan data, kelompokan audiens Anda ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan kriteria yang relevan (misalnya, usia, lokasi, perilaku).
Anda dapat menggunakan metode segmentasi yang sudah dijelaskan sebelumnya (demografis, psikografis, dll).
Langkah 4: Kembangkan Pesan yang Disesuaikan untuk Setiap Segmen
Sesuaikan pesan Anda untuk setiap segmen agar lebih relevan.
Ini bisa berupa penawaran khusus, konten yang disesuaikan, atau iklan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan segmen tersebut.
Contoh Strategi Marketing:
- Untuk Segmen A (Ibu Rumah Tangga), tawarkan diskon bundling produk keluarga atau kemudahan pengiriman.
- Untuk Segmen B (Milenial), gunakan kampanye media sosial yang berfokus pada nilai keberlanjutan dan keberagaman produk.
Langkah 5: Evaluasi dan Optimalisasi
Setelah meluncurkan kampanye untuk masing-masing segmen, lakukan uji coba dan monitor hasilnya.
Perhatikan conversion rate, feedback pelanggan, dan respons terhadap kampanye untuk setiap segmen.
Gunakan data ini untuk menyesuaikan dan menyempurnakan strategi marketing Anda ke depan.
Lakukan A/B testing pada dua jenis iklan untuk segmen milenial dan ibu rumah tangga, dan lihat mana yang lebih efektif dalam mendorong penjualan.
Tools untuk Membuat Audience Segmentation
Menggunakan tools yang tepat dapat mempermudah proses segmentasi dan meningkatkan akurasi analisis Anda.
Beberapa tools yang umum digunakan adalah:
Google Analytics
Platform ini memungkinkan Anda untuk memahami perilaku pengguna dan mengelompokkan audiens berdasarkan aktivitas mereka di situs web.
Berikut contoh data dari Google Analytics:

HubSpot
Sebagai platform otomatisasi pemasaran, HubSpot memungkinkan Anda untuk segmentasi audiens berdasarkan interaksi dan perilaku pelanggan yang tercatat.
Facebook Ads Manager
Dengan Facebook Ads Manager, Anda dapat menargetkan audiens dengan sangat spesifik menggunakan data yang dikumpulkan oleh platform tersebut, seperti usia, lokasi, minat, dan banyak lagi.
CRM Tools (Salesforce, Zoho)
Alat CRM membantu dalam mengelola hubungan dengan pelanggan dan memberikan data tentang bagaimana pelanggan berinteraksi dengan merek Anda, yang sangat berguna untuk segmentasi berbasis perilaku.
Audience segmentation adalah tools yang sangat berharga dalam digital marketing, membantu Anda menyasar audiens yang tepat dengan pesan yang relevan.
Dengan mengikuti langkah-langkah yang jelas dan menggunakan tools yang tepat, Anda dapat meningkatkan relevansi kampanye marketing dan mencapai hasil yang lebih baik.
Segera mulai dengan segmentasi audiens Anda untuk meraih keberhasilan yang lebih besar dalam digital marketing.